emzhet warehouse

warehouse of articles and theses

Selasa, 08 Juni 2010

Modernisasi Pertambakan di Desa Turatea Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto (1969-1999)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu kenyataan bahwa manusia mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zamannya, hal ini dapat di ketahui melalui sejarah. Kartodirjo (1983 : xiii) mengatakan bahwa “ Justru perkembangan sejarahlah yang mampu menunjukkan bagaimana sistem kemasyarakatan dengan struktur ekonomi, sosial dan politiknya, tumbuh, berubah-ubah dan mencapai tingkat perkembangan seperti yang kita kenal sekarang”. Perubahan dalam kehidupan manusia tampak dalam berbagai segi termasuk diantaranya perubahan sosial ekonominya.

Salah satu ciri masyarakat dan negara yang sedang berkembang saat ini adalah keterikatan pada pembangunan. Pembangunan dapat dimaksudkan sebagai proses perubahan sosial yang mengarah pada keadaan yang lebih baik dan tercapainya suatu kondisi keadilan sosial serta kemajuan dalam berbagai kehidupan sosial.

1

Strategi pembangunan nasional Indonesia yang dilaksanakan di segala bidang, termasuk di dalamnya bidang perikanan sebagai salah satu sub sektor pertanian pada hakekatnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar pola-pola kebijaksanaan strategi pembangunan mampu saling menunjang serta saling melengkapi antara bidang satu dengan bidang yang lain.

Untuk menvariasikan devisa negara dari komoditi non migas, pembangunan pertanian dapat memperluas lapangan kerja di pedesaan dan menaikkan pendapatan petani yang merupakan lapisan terbesar dari masyarakat Indonesia. Seperti dikatakan oleh Mubyarto (1989 : 13) bahwa “pentingnya sektor pertanian dapat pula dilihat dari besarnya nilai sektor yang berasal dari pertanian”. Pertanian tambak sebagai salah satu aktivitas ekonomi pedesaan dewasa ini bukan hanya potensial dalam rangka meningkatkan pendapatan bagi keluarga petani ikan, melainkan juga merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang cukup besar artinya di dalam menunjang kegiatan pembangunan desa dan masyarakatnya.

Seperti halnya di Kabupaten Jeneponto Kecamatan Tamalatea Desa Turatea, lapangan kerja pertanian tambak telah tumbuh dan berkembang dari sistem ekonomi tradisional yang peranannya adalah untuk memenuhi konsumsi rumah tangga petani tambak berkembang menjadi suatu sistem yang berorientasi ke pasar, yakni seluruh hasil produksinya di konsumsi melalui ekonomi pasar, yang tidak hanya dinikmati oleh orang perorang, akan tetapi di nikmati oleh seluruh lapisan masyarkat.

Hal ini berarti bahwa pertambakan di Desa Turatea dalam proses perkembangannya telah menyusup konsep pengelolaan tambak secara modern yang menggeser sistem pertambakan tradisional yang telah diwariskan secara turun temurun. Perubahan sistem pengolahan tambak tersebut, yakni dari sistem tradisional ke sistem yang modern tidaklah berjalan dalam waktu yang cepat, tetapi melalui proses yang panjang dan penuh tantangan menuju terjadinya perubahan sosial. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Rostow dalam Suwarsono (1990 : 22) bahwa :

Modernisasi merupakan proses yang bertahap; misalnya membedakan berbagai fase pertumbuhan ekonomi yang hendak dilalui oleh setiap masyarakat. Masyarakat yang semula dalam tatanam yang primitif dan sederhana menuju dan berakhir pada tatanam yang maju dan kompleks.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa modernisasi itu melalui suatu proses evolusi atau perubahan secara bertahap untuk mencapai tujuan yang diharapkan secara tepat keseluruhan dari proses, hasil dan akibat langsung maupun sampingan dari modernisasi. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut mendorong penulis untuk mengkaji tentang proses masuk dan berkembangnya modernisasi serta dampak yang ditimbulkan modernisasi pertambakan di Desa Turatea Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto yang hingga kini belum ada yang meneliti akan aktivitas pertambakan di desa Turatea. Walaupun demikian sepengetahuan penulis hingga kini bahwa studi tentang pertambakan di Sulawesi Selatan telah banyak dilakukan, misalnya di Jeneponto penulis termotivasi oleh adanya penelitian yang dilakukan oleh Jumriati (2000) tentang kehidupan sosial ekonomi petani garam di desa Bontorannu dan Sudarni (2001) mengkaji tentang kehidupan sosial ekonomi petani rumput laut di desa Biringkassi, namun penelitian-penelitian tersebut masih seputar tambak garam dan tambak rumput laut. Sementara aspek lain terutama aktivitas penggunaan teknologi modern dalam budidaya pertambakan ikan belum di kaji.

B. Rumusan Masalah

  1. Pernyataan Masalah

Berdasarkan judul dan latar belakang yang diuraikan maka masalah pokok skripsi ini adalah Modernisasi Pertambakan di Desa Turatea Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto (1969-1999). Pokok permasalahan tersebut dapat di rinci menjadi beberapa sub permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem pertambakan tradisional di Desa Turatea?

2. Bagaimana proses masuk dan berkembangnya modernisasi pertambakan di Desa Turatea?

3. Bagaimana tanggapan masyarakat di Desa Turatea dalam merespon penerapan tambak modern ?

4. Bagaimana dampak modernisasi terhadap kehidupan petani tambak di Desa Turatea ?

2. Batasan Masalah

Agar tidak terlampau luas, pembahasan permasalahan akan dibatasi dalam dua segi, yaitu segi geografis dan segi sistematis. Segi geografis yang dimaksud di sini adalah pembahasannya hanya terbatas pada Desa Turatea. Sedangkan segi sistematisnya meliputi : awal munculnya pertambakan di Desa Turatea, sistem pertambakan tradisional, proses masuk dan berkembangnya modernisasi pertambakan di Desa Turatea, respon serta dampak dari modernisasi terhadap sosial ekonomi masyarakat di desa Turatea. Sedangkan waktunya dibatasi antara tahun 1969, sebagai tahun awal pembahasan dengan pertimbangan bahwa sejak saat itu sistem pertambakan tradisional sudah di kenal secara meluas di kabupaten Jeneponto setelah pemberontakan DI/TII berhasil dipadamkan, sehingga masyarakat tidak lagi ketakutan dalam menggarap tambaknya.

Pada tahun 1999 merupakan batas akhir pembahasan dengan alasan karena pada tahun tersebut harga kebutuhan pertanian tambak dan kebutuhan sehari-hari meningkat. Hal tersebut merupakan pengaruh dari krisis moneter di Indonesia saat berakhirnya pemerintahan orde baru menyebabkan produktivitas tambak menurun.

C. Metode Penelitian

Penggunaan metode dalam suatu penelitian ilmiah adalah suatu keharusan. Di dalam suatu penelitian pada hakekatnya dapat menggunakan berbagai macam metode, penggunaan metode tersebut,”………. tergantung dari tujuan penelitian sifat masalah yang di garap, dan berbagai alternatif yang digunakan (Sumadi Suryabrata, 1992 : 15).

Sejarah sebagai bagian dari ilmu sosial yang mengkaji peristiwa-peristiwa masa lampau, memiliki metode tersendiri yang di sebut metode historis meninjau suatu masalah berdasarkan persfektif sejarah. Metode inilah yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini. Menurut Notosusanto (1971:17) metode sejarah mempunyai empat kerja sebagai berikut :

I. Heuristik, jaitu kegiatan menghimpun djedjak-djejdak masa lampau.

II. Kritik (Sedjarah), jaitu menjelidiki apakah djedjak-djedjak masa itu sedjati, baik bentuk maupun isinya.

III. Interpretasi, jaitu menetapkan makna dan saling hubungan dari fakta-fakta yang diperoleh sedjarah itu.

IV. Penjadjian, jaitu menjampaikan sintesa yang diperoleh dalam bentuk kisah.

Download selengkapnya...

0 komentar:

Posting Komentar