emzhet warehouse

warehouse of articles and theses

Selasa, 08 Juni 2010

STRATEGI GURU MENDISIPLINKAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam lingkungan sekolah dimaksudkan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional sebagaimana ditegaskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 pasal 3 (2003:5) tentang system pendidikan Nasional, bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, berilmu cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Menelaah fungsi dan tujuan pendidikan nasional diatas, jelas bahwa pendidikan mempunyai peranan penting dalam pembangunan nasional. Peranan pendidikan dalam pembangunan nasional yang titik sentralnya adalah kegiatan pembelajaran.

Gagne ( Hasibuan,J.J; 1986:19) menjelaskan bahwa:

Jalan pengajaran yang kondusif adala kondisi belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak didik, kegairahan belajar anak didik terkuak sebagai implementasi dari luapan motivasinya. Anak didik giat belajar, tidak ada diam, sesuai dengan harapan guru. Apa yang guru perintahkan tidak mendapat bantahan dari anak didik. Namun mereka menuntut aturan pengajaran yang guru buat.

Guru merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa setiap guru itu terletak tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau taraf kematangan tertentu. Berkaitan dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks didalam proses belajar mengajar, dalam usahanya untuk mengantarkan siswa ke taraf yang dicita-citakan. Oleh karena itu setiap rencana kegiatan guru harus didudukkan dan dibenarkan semata-mata kepentingan anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawabnya.

Proses penyelenggaraan pendidikan sebagai usaha membantu anak mencapai kedawasaan masing-masing harus diselenggarakan dalam satu kesatuan cara berbuat yang diorganisir, sehingga antara usaha yang satu dengan usaha yang lain saling berhubungan dan saling menunjang, dan salah satu diantaranya adalah penerapan tata tertib di sekolah sebagai aspek penunjang dalam proses belajar mengajar.

Banyak sekali praktisi pendidikan percaya bahwa disiplin adalah jalan keluar dari semua masalah perilaku di sekolah dan dikelas. Padahal masalahnya bukan pada disiplin. “saya hanya beusaha mendisiplinkan siswa saya”, pernyataan adalah jawaban yang paling sering kita dengar saat seorang guru ditanya mengapa melakukan kekerasan pada siswanya sendiri.

Saat merencanakan pembelajaran dikelas semua guru berusaha keras membuat rencana pengajaran yang kreatif dan menantang siswa. Namun apa yang guru lakukan bila mendapati siswa nya berbuat sesuatu yang mengganggu jalannya kelas. Apabila guru hanya berpikir mengatasinya dengan cara mendisiplinkan siswa maka hal-hal yang berbau ‘menghukum’ akan terjadi.

Dengan demikian terlihat sekali hubungan antara menghukum dan mendisiplinkan siswa. Untuk kasus siswa yang mengganggu jalannya kelas banyak hal yang guru akan lakukan. Dari membentak sampai melakukan tindakan yang bersifat hukuman fisik. Hukuman fisik inilah yang terkadang menjerumuskan guru menuju tindakan kekerasan kepada siswa.

Hal yang guru lakukan diatas seperti seseorang yang membuka usaha restoran. Ada banyak karyawan yang bekerja di restoran itu kemudian apabila sebuah masalah terjadi, dengan cepat karyawan yang melakukan kesalahan dipecat. Padahal yang menjadi masalah adalah cara pemilik restoran mengelola restorannya. Pemilik restoran tidak pernah mengajarkan prosedur cara menerima pelanggan, berlaku ramah pada pelanggan, merapikan dapur, membersihkan meja hidangan, sampai memasak dengan baik. Hal ini dikarenakan pemilik restoran berpikir yang penting restorannya menyajikan makanan yang enak dan lezat.

Dikelas dalam sebuah proses belajar mengajar guru juga sering melakukan kekeliruan yang sama. Guru merasa sudah berbuat cukup untuk kelas nya ketika telah merencanakan pembelajaran lewat rencana pengajaran. Guru tidak pernah membekali siswanya dikelas dengan prosedur-prosedur yang sebenarnya membantu tugasnya sebagai guru. Prosedur yang dimaksud antara lain: Cara siswa memperhatikan ketika sedang ada yang berbicara, Masuk ke dalam kelas, Menyerahkan tugas ketika selesai mengerjakan, Apa yang harus dilakukan bila telah selesai mengerjakan tugas duluan, Mendiamkan siswa, Mengajukan pertanyaan, Meminta bantuan, Bekerja dengan bekerja sama, Bergerak didalam kelas, Pergi ke ruangan lain misalnya perpustakaan, Dan lain-lain.

Disiplin tidak lagi merupakan suatu yang datang dari luar yang memberikan keterbatasan tertentu, akan tetapi telah merupakan aturan yang datang dari dalam dirinya sebagai suatu hal yang wajar dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diri sendiri hanya akan tumbuh dalam satu suasana dimana diantara guru dan para siswa terjalin sifat persahabatan yang berakar pada dasar saling menghormati dan saling percaya mempercayai. Siswa dalam proses belajar mengajar dapat dianggap sebagai seorang individu dalam suatu masyarakat kecil yaitu sekolah. Mereka baru tahu hak-haknya sebagai bagian dari kesatuan masyarakat disamping mereka juga harus tahu kewajibannya dan keharusan menghormati hak-hak orang lain yaitu teman-teman sekelasnya. Siswa harus sadar bahwa kalau mereka mengganggu temannya yang sedang belajar tidak melaksanakan kewajiban sebagai anggota masyarakat kelas dan tidak menghormati siswa untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan belajar mengajar.

Pembiasaan yang baik di sekolah dalam bentuk tata tertib sekolah yang disetujui dan diterima bersama oleh sekolah dan siswa dengan penuh kesadaran akan membawa siswa kearah siasat yang lebih menguntungkan. Dengan demikian dalam proses belajar mengajar senantiasa dibutuhkan situasi dan kondisi yang aman, tertib, sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan tenang dan pada akhirnya berhubungan positif dengan peningkatan prestasi belajar siswa, salah satu asumsi pokok dalam pendidikan bahwa disiplin belajar berkorelasi positif dengan tinggi rendahnya hasil belajar siswa di sekolah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah pokok sebagai berikut:

“Bagaimana strategi guru mendisiplinkan siswa dalam proses belajar mengajar di SMP.Negeri 22 Kota Makassar”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan guru untuk mendisiplinkan siswa dalam proses belajar mengajar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat / konstribusi dalam bentuk:

a. Manfaat Teoritis

1. Bagi perguruan tinggi, khususnya pada Jurusan Kurikulum dan Taknologi Pendidikan merupakan bahan referensi dan bahan komparasi bagi mahasiswa yang berminat melakukan pengkajian dan penulisan yang relevan.

2. Bagi peneliti, menjadi pengalaman yang sangat berharga sehingga menjadi bekal dan acuan dalam penulisan karya-karya selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

Memberikan keutuhan pemikiran dengan upaya-upaya pembinaan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Serta memberikan alternative pemecahan baik teoritis maupun praktis menyangkut masalah disiplin belajar siswa, sehingga siswa tersebut dapat meningkatkan hasil belajarnya.

E. Sistematika penelitian

Sistematika penulisan skripsi yang direncanakan terdiri atas 5 bab:

Bab I Pendahuluan, yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka Dan Kerangka Pikir

Bab III Metode Penelitian, yang terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, fokus penelitian, deskripsi lokasi penelitian, unit analisis, tekhnik pengumpulan data, analisis dan validasi data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Bab V Kesimpulan dan Saran.


Download selengkapnya...

0 komentar:

Posting Komentar