emzhet warehouse

warehouse of articles and theses

Selasa, 08 Juni 2010

peranan orang tua sebagai motivator pertama belajar dan hubunganntya dengan prestasi belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan dikenal ungkapan yang mengatakan bahwa pendidikan keluarga adalah pertama dan utama. Dikatakan pendidikan pertama karena anak pertama kali menerima pendidikan adalah dalam keluarga, dan dikatakan utama kerena bimbingan, tuntunan dan pendidikan keluarga merupakan landasan utama atau landasan pokok yang sangat menentukan perkembangan kehidupan anak selanjutnya, sehingga pendidikan dalam keluarga paling berperan pada kehidupan seseorang. ungkapan dalam dunia penidikan yang bertalian dengan ini menyebutkan bahwa orang tua terhadap anak yang berumur 0 sampai dengan 4 tahun akan tercermin pada anak itu kelak sesudah dewasa.

Menurut Undang-undang RI Nomor 2 tahun 1989 menyatakan bahwa : pendidikan nasional adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik dalam kegiatan bimbingan, pengajaran dan pelatihan bagi peranannya di masa akan datang. Pasal 10 ayat 4 undang-undang ini menyebutkan bahwa pendidikan keluarga menangani keyakinan beragama, nilai budaya, nilai sosial dan ketermpilan, ini berarti bahwa pendidikan keluarga merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional. Dengan demikian maka tujuan pendidikan keluarga tidak dapat dipisahkan dari tujuan pendidikan nasional.

Pencapaian tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang tercantum dalam GBHN ditentukan oleh beberapa faktor, salah satu yang tidak kalah pentingnya adalah peranan keluarga dalam hal ini orang tua, karena orang tua merupakan penuntun, pembimbing, dan pendidik anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Gunarsa (1976: 18) bahwa “dalam bimbingan orang tua terhadap anaknya jelas terlihat arti hubungan orang tua dan sumbangannya secara tidak langsung terhadap kepentingan umum dan terciptanya masyarakat yang sentosa”.

Pencapaian prestasi anak dalam belajar ditentukan oleh sejauhmana peranan atau keterlibatan orang tua dalam kegiatan belajar anaknya. Seorang anak yang memperoleh pembinaan dan bimbingan serta motivasi belajar dari orang tuanya tentunaya akan nampak pada metode atau cara belajar yang baik pula. Pengaturan jadwal pelajaran dengan kegiatan kurikuler yang tepat merupakan salah satu usaha untuk memperoleh hasil yang memuaskan.

Bentuk-bentuk peranan atau keterlibatan orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya. Misalnya, melengkapi bahan atau alat-alat pelajaran, memberikan kesempatan belajar yang cukup, memberikan makanan yang bergizi, memberikan bimbingan belajar di rumah dan hal-hal lain yang diperlukan anak dalam kegiatan belajarnya.

Salah satu bentuk lain peranan orang tua terhadap kegiatan belajar anaknya adalah bagaimana orang tua memberikan motivasi kepada anak untuk belajar, dalam hal ini orang tua tidak terlalu kaku atau terlalu memaksakan keinginan untuk belajar dan tidak boleh pula terlalu kasihan atau memanjakan anaknya. Orang tua yang terlalu kasihan terhadap anaknya misalnya tidak sampai hati untuk memaksa anaknya belajar, bahkan membiarkan anaknya untuk tidak belajar dengan alasan segan adalah merupakan tindakan yang tidak benar karena jika ini dibiarkan maka akan mengakibatkan anak menjadi nakal. Begitupun sebaliknya orang tua tidak boleh terlalu keras, memaksa dan terlalu mengejar anaknya untuk belajar sebab hal ini akan mengakibatkan akan akan diliputi rasa ketakutan yang berlebihan dan bahkan akhirnya anak akan benci pada pelajaran dan bahkan bila rasa ketakutan ini semakin serius maka anak akan mengalami gangguan kejiwaan.

Sehubungan dengan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk membuktikan secara empiris mengenai adanya pengaruh peranan orang tua sebagai motovator pertama belajar dan hubunganntya dengan prestasi belajar siswa. Sekolah yang dipilih sebagai tempat peneltiian adalah SLTP Negeri I Palakka. Alasan memilih sekolah ini adalah didasari dengan pertimbangan bahwa di sekolah tersebut belum pernah ada penelitian yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis mengajukan permasalahan pokok sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran peranan orang tua sebagai motivator belajar terhadap prestasi belajar siswa SLTP Negeri I Palakka ?

2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa SLTP Negeri I Palakka ?

3. Adakah hubungan yang signifikan antara peranan orang tua sebagai motivator belajar siswa dengan prestasi belajar siswa SLTP Negeri I Palakka ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengungkapkan secara deskriptif gambaran peranan orang tua sebagai motivator belajar siswa SLTP Negeri I Palakka

2. Mengungkapkan secara deskriptif gambaran prestasi belajar siswa SLTP Negeri I Palakka

3. Mengungkapkan secara deskriptif huhbungan orang tua sebagai motivator belajar dedngan prestasi belajar siswa SLTP Negeri I Palakka

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Melalui hasil penelitian ini dapat menjadi bahan rujukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama berkaitan dengan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa.

b. Melalui hasil penelitian dapat memperkuat teori bahwa terdapap hubungan yang signifikan terhadap pemberian motivasi belajat dengan perestasi belajar siswa

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi mengenai peranan orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anaknya

b. Memberikan masukan kepada guru pembimbingan dalam memberikan bantuan individu, bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memperoleh motivasi dan tidak memperoleh motivasi dari orang tuanya.

c. Sebagai bahan masukan kepada orang tua siswa bahwa peranan dan keterlibatan dalam memberikan motivasi belajar sangat berpengaruh terahdap prestasi belajar anaknya.


Download Selengkapnya...

0 komentar:

Posting Komentar